Metode Mudah Cara Mencari Sumber Air Tanah

Cara menemukan air tanah mulai dari cara tradisional hingga yang canggih

Di dasar tanah di setiap tempat di bumi terdapat air tanah, tetapi untuk menemukan sumber atau persediaan air tanah menjadi tantangan tersendiri. Pergerakan air tanah di bawah tanah itu sendiri sangat pelan, karena sebab itulah memungkinkan untuk disedot atau diambil sehingga dapat didayagunakan.

Jangan mengira penyedotan atau pengambilan air tanah itu gampang, karena letak sumber air tanah yang ada di kedalaman di bawah permukaan tanah dan juga karena ada kemungkinan air yang akan dikonsumsi sehari-hari kualitasnya kurang baik. Garam atau mineral lain yang berlebihan bisa terkandung di dalam air tanah yang terkontaminasi dan jika itu dikonsumsi bisa menyebabkan tidak baik bagi tubuh.

Dengan tidak bisanya manusia melihat langsung air ke dalam tanah itu menjadi tantangan untuk menemukan sumber air tanah. Akan tetapi, ada beberapa teknik yang bisa digunakan untuk menemukan sumber air tanah, mulai dari pengeboran sederhana hingga pengeboran geofisika yang jauh lebih rumit.

Metode Mudah Cara Mencari Sumber Air Tanah

Umumnya, teknik eksplorasi yang dipakai adalah :

  • Pemeriksaan laporan data sumur yang ada
  • Pemetaan geologi
  • Foto udara
  • Radar
  • Konduktivitas listrik
  • Medan magnet
  • Gravitasi
  • Metode seismik

Uji Sumur, Keberadaan Sumur, dan Pemetaan Geologi

Dalam menentukan lokasi sumber air tanah, metode yang paling umum dipakai adalah dengan melaksanakan pengujian pada sumur bor. Kalau sebelumnya belum pernah ada sumur bor, maka satu-satunya metode untuk memperoleh informasi adalah dengan pengeboran ke dalam formasi geologi yang tidak diketahui dan belum teruji. Dari uji sumur ini bisa menghasilkan beberapa informasi, seperti kualitas air tanah, macam material tanah yang ditempati oleh sumber air, dan lokasi atau sumber air tanah.

Keberadaan sumur dan uji sumur sebelumnya bisa memberikan informasi yang berharaga mengenai formasi geologis bawah tanah, termasuk sumber air tanah yang punya pasokan air yang produktif. Jika begitu, maka tukang sumur bor pun dapat menentukan letak sumur bor yang akan dibuat dengan pasokan air yang banyak dan tukang sumur bor bisa menentukan metode apa yang akan dipakai untuk pengeboran pada lokasi yang dipilih. Eksplorasi sumur ini juda dapat dilakukan dengan uji pompa guna menghasilkan data tentang seberapa banyak ketersediaan air, mudah atau tidaknya air disedot dari sumur (secara kolektif dikenal sebagai karakteristik akuifer), dan seberapa banyak air yang tersimpan pada sumber air.

Selain itu, informasi tambahan lainnya yang bermanfaat bisa didapatkan dari pengecekan catatan laporan data sumur yang telah ada di suatu daerah. Beberapa sumur itu adalah sumur yang sebelumnya telah dibuat, jadi dapat dipakai sebagai sumur uji. Laporan data sumur berisi informasi mengenai produksi air pada sumur, bagaimana sumur-sumur itu dibuat, materi geologi pada sumur yang dibor, dan kedalaman sumur-sumur tersebut. Beberapa informasi dari sumur yang telah dibangun sebelumnya, dapat dijadikan patokan yang dapat langsung diaplikasikan ke sumur yang akan dibor yakni seberapa banyak air yang diharapkan, kedalamannya, dan kualitas airnya. Sebenarnya informasi-informasi itu murah dan mudah didapatkan, akan tetapi dapat menjadi tidak ternilai untuk para ahli sumur bor atau para pakar hidrologi air.

Memprediksi dan mengidentifikasi akuifer dalam formasi geologi yang seragam cenderung lebih gampang. Sifat ini memudahkan ahli sumur bor dan ahli geologi dalam memprediksi keberadaan sumber air tanah dengan memakai informasi geologi saja. Dengan pemetaan sumber air di formasi geologi baik keberadaannya di bawah tanah ataupun di permukaan, perkiraan yang sangat beralasan dapat dibuat bahwa untuk pengeboran yang akan datang juga akan menemukan formasi geologi yang sama. Lewat metode ini, informasi yang bisa dipercaya dan murah sering didapatkan. Sumur uji mungkin saja menjadi satu-satunya langkah yang paling gampang untuk menentukan letak sumber air tanah yang bisa dimanfaatkan, di daerah dengan formasi geologi yang sangat heterogen atau yang mana sumber air terdapat di patahan-patahan lapisan tanah yang tidak teratur.

Deteksi sumber air tanah dengan penginderaan jarak jauh

Penginderaan jarak jauh untuk mendeteksi sumber air tanah klasifikasinya antara lain infra merah, radar sisi scan, radar penetrasi tanah, foto udara, dan penginderaan satelit spektral (gambar diambil pada berbagai panjang gelombang cahaya). Dengan metode-metode ini bisa digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi di bawah tanah dengan kedalaman yang dangkal tentang struktur, material geologi, dan tanaman. Pengaplikasian metode-metode ini sangat baik untuk di daerah dengan aliran air yang mungkin terkonsentrasi di patahan lapisan tanah atau bebatuan yang tanda-tandanya dapat terlihat di permukaan, akan tetapi masih susah diidentifikasi kalau berjalan di permukaan tersebut.

Saat cuaca kering, tanaman yang tumbuh dengan di sepanjang diatas permukaan yang punya sumber air tanah, hal itu membuat mudah untuk pengambilan foto udara. Sementara di cuaca yang basah, jenis tanaman dapat berbeda-beda di bantalan air, jadi kehadirannya sangat jelas dalam spektrum penginderaan. Dengan memakai radar penembus tanah, bisa sangat mudah untuk mengetahui sedimen yang tersembunyi atau terkubur pada alur sungai. Kalau radar sisi scan sangat memudahkan untuk mengenali lapisan tanah atau patahan batuan atau zona sesar (zona patahan pada batuan yang menampakkan peregeseran). Dengan adanya kejelasan dari penginderaan, kemudian pengeboran sumur diarahkan ke saluran sungai kuno, lapisan tanah atau patahan batuan, lapisan tertentu yang mana air didapatkan dan diduga terdapat pergerakannya, atau zona sesar.

Teknik Geofisika untuk eksplorasi air tanah

Untuk bisa membantu di kegiatan eksplorasi tanah, beberapa Teknik Geofisika sudah dikembangkan, terutama oleh industri minyak. Dibandingkan dengan penginderaan jarak jauh, metode-metode itu bisa menghasilkan informasi mengenai kondisi geologi dan strukturnya dengan kedalaman yang lebih dalam. Kontras dan atau perbedaan kondisi geologi beserta struktur-strukturnya merupakan andalan dari teknik geofisika.

Cara mencari sumber air tanah secara tradisional

Walaupun bukti ilimiah tak banyak ditemukan, praktek-praktek kuno "dowsing" yang merupakan tindakan untuk mencari sumber air tanah dengan memakai batang, tetap populer. Pelaku dowsing yang disebut dowser mengklaim kalau dirinya dapat menemukan sumber air tanah, bahkan hanya dengan memakai batang bercabang bisa memprediksi kedalaman air tanah.

Dengan memakai Teknik Geofisika, air atau cairan saat menyebar di material penyusun bumi jadi cukup susah untuk dibedakan dari bebatuan di sekitarnya. Jadi agar bisa menemukan jumlah air tanah dengan jumlah yang memadai, harus mencari bebatuan dan material penyusun bumi yang gampang dilalui oleh air. Contohnya adalah endapan tanah liat bisa berisi air sekitar 40% atau lebih, namun untuk sumur hanya menghasilkan air yang sangat sedikit atau bisa dikatakan sumber air tanah yang buruk. Sementara, kerikil berpasir yang berisi air sekita 20%, dapat dikatakan sebagai sumber mata air yang lebih baik karena dapat menghasilkan air dalam jumlah besar. Untungnya, meskipun keberadaanya sama-sama di bawah permukaan bumi, kerikil dan tanah liat cukup terlihat berbeda secara elektrik dan seismik. Hanya saja kalau kerikil itu terlihat mirip dengan butiran tanah liat, namun perbedaan dalam jumlah produksi air sangat substansial. Secara keseluruhan, dengan tingkat keberhasilan yang sanga terbatas, teknik geofisika cenderung mahal.

Pada saat membangun konstruksinya dan pada saat pengeboran sumur adalah penggunaan teknik geofisika terbesar. Geofisika sangat efektif untuk menemukan lapisan tanah atau formasi bebatuan yang produktif sebagai sumber mata air dan efektif juga untuk menemukan sumber air tanah. Teknik Geofisika "downhole" bisa dipakai sangat dekat dengan formasi bebatuan. Secara geologi, perbedaan yang sangat kontras hadir melintasi batas-batas formasi bebatuan dan sedikit perbedaan mencolok pada karakter kimia air tanah tak dapat dilihat dari permukaan. Formasi bebatuan tersebut bisa menghasilkan suatu sinyal, di beberapa situasi.

Water Witching atau Dowsing / Pengintaian Air Tanah

Cara mencari sumber air tanah dengan tembaga

Water witching atau dowsing merupakan salah satu metode tertua untuk menemukan atau mengaku menemukan sumber air tanah. Teknik itu memerlukan dowser untuk memegang ranting willow berwarna hijau bercabang atau sepasang batang tembaga bengkok atau sejumlah permutasi lain, lalu berjalan sambil melihat perangkat tersebut untuk bergerak atau beraksi ke arah bumi atau disebut dengan meramal. Banyak klaim yang berbeda kenapa batang tersebut atau ranting willow bergerak, akan tetapi tak ada yang diverifikasi secara ilmiah.

Pada dasarnya di setiap lokasi bumi, sumber air tanah bisa terdapat di suatu tempat dimana saja di bawha permukaan, dan menemukan sumber air bawah tanah itu bukanlah prestasi yang besar. Akan tetapi, tugasnya tak hanya untuk menemukan sumber air, namun juga untuk menemukan air yang bisa hilang atau dimanfaatkan dalam jumlah pemakaian tertentu. Oleh sebab itu, keberhasilan Dowser tergantung kepada penemuan lokasi air yang bisa bergerak bebas melewati tanah. Beberapa dowser mengklaim kalau gerakan air memicu reaksi elektromagnetik dan ditangkap oleh batang sehingga membuat perangkat atau batang tersebut bergerak. sayangnya untuk para dowser dan reputasi mereka, reaksi elektromagnetik tersebut tak ditemukan di peralatan yang sangat sensitif yang dipakai oleh para ilmuwan Geofisika.

Lebih lanjut lagi, para ilmuan meneliti para dowser dantingkat keberhasilannya dalam menemukan sumber air tanah menunjukkan tingkat keberhasilan yang sama atau bisa lebih rendah. Sebagian besar para pengebor sumur lokal memilih lokasi pengeboran berdasarkan pada pengalaman mereka di lapangan, kecuali mereka melaksanakan survey geolistrik dulu untuk menentukan lokasi pengeboran sehingga dapat ditemukan sumber air tanah yang produktif dan punya kualitas air yang baik.

Konsultasi Via Whatsapp